Apa saja adab seorang hamba kepada Allah Ta’ala:
- Ikhlas kepada Allah dalam beramal.
- Waspada agar tidak terjerumus ke dalam kesyirikan, firman Allah :
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang Telah mereka kerjakan”.[1]
- Beribadah dan menjalankan kewajiban sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya
- Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah. Firman Allah I: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.[2]
- Mengagungkan dan memuliakan-Nya serta men- gagungkan syi’ar-syi’ar-Nya. Firman Allah: Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya”. [3]
- Tidak berbicara tentang hukum-hukum Allah tanpa ilmu. Firman Allah:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan Ini haram”.[4]
- Merasakan pengawasan Allah baik saat sepi dan ramai.
- Menumbuhkan rasa takut, cemas dan penuh harap kepada-Nya.
- Bertaubat dan kembali kepada-Nya, serta meminta ampun hanya kepadaNya. Firman Allah:
Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. [5]
- Berdo’a, bersikap merendah diri dan hina di hadapan-Nya. Firman Allah : Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabil ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. [6]
- Tidak putus asa dan harap terhadap ampunan-Nya. Firman Allah I:
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.[7]
- Meyakini bahwa hanya di tangan-Nyalah kekuasaan untuk memberikan manfaat, memudharatkan, menghidupkan dan mematikan. Firman Allah I:
Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, Maka sungguh Allah Telah memberikan rahmat kepadanya. dan Itulah keberuntungan yang nyata”.[8]
- Berprasangka baik terhadap Allah Ta’ala. Firman Allah : Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang Telah kamu sangka kepada Tuhanmu, dia Telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”[9]
- Bersabar atas semua taqdir-taqdir-Nya, membenarkan apa-apa yang diberitakan-Nya dan melaksanakan semua kewajiban yang di perintahkan-Nya.
- Konsisten dengan perjanjian.
- Mencintai orang yang dicintai-Nya dan memusuhi orang yang dimusuhi-Nya.
- Pasrah, tunduk dan taat kepada-Nya.
- Berhukum dengan syari’atNya dan perintah-Nya dalam semua aspek kehidupan.
- Selalu berzikir kepada-Nya.
- Malu dan waspada untuk berbua maksiat kepadaNya, serta menjauhi semua sikap yang bisa mendatangkan murka dan siksa-Nya. Firman Allah : Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan [10]
[1] QS. Al-An’am:88
[2] QS. Ibrahim: 7
[3] QS. Al-An’am: 91
[4] QS. Al-Nahl: 116
[5] QS. Al-Nisa’:64
[6] QS. Al-Naml: 62.
[7] QS.Az-Zumar: 53
[8] QS. Al-An’am: 16
[9] QS. Fushshilat: 23
[10] QS. an-Nur : 63
disusun dan ditulis oleh Ust. Abu Rufaydah, Lc. MA