Intisari Surat Al-Kahfi

INTISARI SURAT AL-KAHFI

Oleh : Abu Rufaydah Endang Hermawan

SURAT AL KAHFI

Keutamaan surat al Kahfi.

Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR. ad-Darimi  3470 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, 6471)

Dalam riwayat lain, beliau bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169, Baihaqi  635, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470)

Bahkan, karena kuatnya pengaruh cahaya yang Allah berikan, orang yang memperhatikan surat al-Kahfi, akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

 Siapa yang menghafal 10 ayat pertama surat al-Kahfi maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. (HR. Muslim 1919, Abu Daud 4325, dan yang lainnya)

KANDUNGAN SURAT AL KAHFI

Surat al Kahfi adalah surat pelindung dari berbagai fitnah. Fitnah yang paling besar adalah Fitnah Dajjal. Tidak ada Nabi dan Rasul diutus kecuali mengingatkan kaumnya dari besarnya fitnah Dajjal. Kita pun dituntut untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal di akhir Tasyahhud shalat kita. Selain fitnah Dajjal ada 4 fitnah (ujian) yang disebutkan dalam surat al Kahfi. Sebagai panduan kita dalam menghadapi berbagai fitnah.

Pertama, ujian karena agama kisah ashabul kahfi yang lari meninggalkan kampung halamannya dalam rangka menjaga imannya.

Kedua, fitnah harta kisah shohibul jannatain (pemilik dua kebun), yang kufur kepada Tuhannya karena silau dengan dunianya.

Ketiga, ujian karena ilmu kisah Musa dengan Khidr. Musa diperintahkan untuk belajar kepada Khidr, sekalipun beliau seorang Nabi yang memiliki Taurat. Karena di atas orang yang berilmu, ada yang lebih berilmu.

Keempat, fitnah kekuatan dan kekuasaan kisah Dzulqarnain. Seorang raja penguasa hampir semua permukaan dunia. Kekuasaannya membentang dari ujung timur hingga ujung barat. Namun beliau jadikan kekuasaannya untuk menegakkan keadilan dan syariat bagi seluruh manusia.

SURAT PENEGUH HATI

Mayoritas ulama mengatakan, surat al-Kahfi Allah turunkan sebelum hijrah. Sehingga surat ini digolongkan sebagai surat Makiyah. Tepatnya, surat ini diturunkan menjelang hijrahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Seolah surat ini menjadi mukadimah, untuk perjuangan besar bagi kaum muslimin, hijrah meninggalkan kampung halamannya, berikut harta dan keluarganya.

Tentu saja, butuh perjuangan yang tidak ringan. Mereka harus siap dengan segala resiko, ketika mereka pindah ke Madinah. Semuanya serba menjadi taruhan. Mempertaruhkan hartan dan kedudukan yang mereka bangun di Mekah. Mempertaruhkan hubunngan keluarganya karena harus pisah di dua negeri yang berbeda. Mempertaruhkan keselamatan jiwa sesampainya di Madinah, yang masih harus bersaing dengan Yahudi di sekitarnya.

Allah kuatkan hati mereka dengan kisah:

  1. Ashabul kahfi, mengajarkan bahwa manusia harus mempertahankan agamanya, sekalipun dia harus terusir dari kampung halamannya. Hijrah menjadi solusi bagi orang yang diuji keimanannya. Menyelamatkan agama adalah suatu kewajiban dan harga mati.
  2. Cerita Shohibul Jannatain (pemilik kebun), mengajarkan agar manusia tidak silau dengan harta, sehingga lebih memilih dunia dan meninggalkan agamanya. Bahkan Nabi tidak khawatir dengan kefakiran, namun Nabi khawatir ketika dibentangkan dunia kepada umatnya. Sehingga mereka berlomba-lomba mengejarnya yang berakibat pada kebinasakan. Tidak sedikit orang muslim yang menggadaikan aqidahnya untuk harta, jabatan dan kedudukan.
  3. Kisah Musa & Khidir, bahwa orang harus mendatangi sumber ilmu dan hidayah, dimanapun dia berada. Ilmu itu dicari dan didatangi karnanya dalam al Quran disebutkan dengan istilah Utul Ilmi (mendatangi ilmu). Dengan ilmu ia mampu membedakan yang haq dan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah dan yang lainnya.
  4. Kisah Dzulqarnain, bahwa bumi ini akan Allah wariskan kepada siapapun yang Allah kehendaki diantara hamba-Nya. Kekuasaan ini akan hadir jika 3 hal diatas mampu dilaksanakan.

Ketika para sahabat lulus dari 4 fitnah di atas. Maka Allah memberikan pujian yang tinggi kepada mereka. Oleh karenanya untuk mendapatkan apa yang mereka dapat, kita harus menempuh cara atau jalan yang mereka tempuh.

Demikian istimewanya surat ini, hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jadikan sebagai sumber cahaya bagi manusia. Sehingga mereka terhindari dari fitnah Dajjal, fitnah dunia, dan agama. Tentu saja, ini bagi mereka yang berusaha merenungi kandungan isi dan maknanya.

sumber : https://cianjurkotasantri.com/intisari-surat-al-kahfi/

Leave a Comment

Donate
Address
Address

Contact

About Us

Blog