Penjelasan Dzikir Pagi Petang ke-4

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ

Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)

Keutamaan doá :
Dari Anas bin Malik, Rosululloh –shollallohu alaihi wasallam– bersabda: “Barangsiapa ketika pagi atau sore membaca dzikir ini satu kali, maka Allah membebaskan 1/4 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya dua kali, maka Allah membebaskan 1/2 dirinya dari neraka. Barangsiapa membacanya tiga kali, maka Allah membebaskan 3/4 dirinya dari neraka. Dan barangsiapa membacanya empat kali, maka Allah membebaskannya dari neraka. (HR. Abu Dawud, Ibnus Sunni dan lainnya, di-hasan-kan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Ibnu Baz).

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka. (HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pelajaran dari doá di atas :

  1. Setiap pagi dan petang menjadikan Allah, malaikat dan semua makhluk-Nya sebagai saksi akan keesaan Allah dalam wahdaiyahnya.
  2. Menyakini bahwa Allah satu-satunya yang berhak diibadahi, tidak ada sesembahan yang lain selain-Nya.
  3. Pentingnya mengikrarkan tauhid di setiap pagi dan petang. Agar terpatri dalam hati dan memahami konsekuensi dari syahadat kepada Allah dan Rasul-Nya.
  4. Ketika memahami bahwa Allah satu-satunya yang berhak diibadahi, maka wajib bagi seorang hamba untuk menjauhi keysirikan. Kufur terhadap sesembahan yang disembah selain Allah.
  5. Konsekuensi syahadat kepada Allah yaitu memurnikan ibadah hanya milik-Nya. Tidak ada satupun makhluk yang berhak disembah sekalipun malaikat yang dekat atau nabi yang diutus, semuanya adalah makhluk Allah.
  6. Mengikrarkan bahwa Nabi Muhammad –Shollallahu alaihi wasallam– adalah hamba dan utusannya.
  7. Nabi Muhammad –Shollallahu alaihi wasallam– sebagai hamba-Nya agar umatnya tidak bersikap berlebihan dalam memujinya sebagaimana umat nasrani memuji Nabi Isa Alaihis Salam sebagai tuhan.
  8. Mengakui bahwa Nabi Muhammad –Shollallahu alaihi wasallam– adalah utusan-Nya agar umatnya tidak menyepelakannya, menghina atau mencacinya.
  9. Konsekuensi syahadat kepada Nabi Muhammad –Shollallahu alaihi wasallam– yaitu Ittiba (mengikuti) ajarannya dari beraqidah, ibadah atau muamalah.
  10. Syahadat kepada Allah dan Syahadat kepada Nabi selalu digandengkan dalam segala hal, karena syarat diterimanya ibadah yaitu Ikhlas ibadah hanya untuk Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam-.
  11. Sekalipun singkat, namun doá ini memiliki keutamaan yang banyak dan nilai tauhid yang sangat kuat.

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan bimbingan-Nya agar kita senantiasa mengesakan Allah dalam segalahal dan mengikuti tuntunan Nabi-Nya dalam beragama.

Leave a Comment

Donate
Address
Address

Contact

About Us

Blog