Imam Az Zarnuji rahimahullah mengisahkan dalan kitabnya Ta’lim al Muta’allim Wa Thoriqotu at Taallum, bahwa khalifah Harun ar-Rasyid rahimahullah mengirimkan putranya kepada Ashma’i rahimahullah supaya diajari ilmu dan akhlak yang terpuji.
Kemudian pada suatu hari Harun ar-Rasyid melihat Ashma’i sedang wudhu membasuh kakinya dengan air yang dituangkan oleh putra khalifah. Melihat pemandangan seperti itu, Harun ar-Rasyid berkata, “Aku kirim anakku kepadamu supaya kamu mengajarinya ilmu dan adab lalu kenapa tidak kamu perintah dia untuk menuangkan air dengan tangan kirinya supaya tangan kanannya bisa membasuh kakimu ? (Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim Muta’allim Pasal Fii Ta’dhimil Ilmi Wa Ahlihi).
Saudaraku, apa komentar anda ketika membaca kisah singkat ini ? Lalu bagaimana jika orangtua sebagai bangsawan di zaman ini mendapati anaknya diperlakukan seperti itu ? Bagimana orang lain menilai guru seperti Ashma’i jika terjadi di zaman ini ? Iya kita sudah terlalu jauh dari kisah dan potret kehidupab para ulama dahulu. Kita terlalu baper dengan suasana pendidikan saat ini. Di tambah HAM mengamini kondisi yang terjadi.
Rasa-rasanya sudah banyak alumni di negri ini yang cerdas nan pintar, tapi kemana alumni yang berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur ? Jika pendidikan sudah tidak lagi menjadi harapan kedepan, lalu darimana perbaikan itu akan ada ?
Kita ingat bahwa pendidikan bukan segalanya, tapi segalanya dimulai dari pendidikan. Melihat kondisi pendidikan kita yang kian hari kian rusak dan tak terkendali, maka yang harus dilakukan adalah semua yang terlibat harus bertanggung jawab untuk memperbaiki pendidikan kita.
Imam Malik bin Anas Rahimahullah berkata :
لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا
Tidak akan bisa memperbaiki kondisi orang-orang yang datang kemudian dari umat ini kecuali dengan apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang petamanya. (Iqtidho Shiratal Mustaqim, hlm 367)
Maka cara terbaik untuk memperbaiki umat dan generasi muda adalah dengan menengok kembali, bagaimana Nabi memperbaiki umatnya. Wallahu A’lam
Abu Rufaydah
Cianjur Kota Santri, 8 Februari 2018
1. Al-Ashma’i rahimahullah yaitu Abdul Malik bin Qorib salah seorang ulama palar dalam bidang bahasa, syair dan riwayat. Khalifah Harun Ar-Rasyid menjulukinya Syaihton asy-Syi’ir, beliau wafat pada tahun 216 H.
2. Kitab Ta’lim Muta’allim dikaji setiap Sabtu Pagi di Ma’had Hawa Litta’limil Qur’an Cipanas Cianjur
sumber : https://cianjurkotasantri.com/potret-adab-murid-kepada-guru/