Apa sebenarnya tujuan kita hidup, apa hanya sekedar menunggu kematian menjemput?
Allah berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata : “Makna ayat tersebut; sesungguhnya Allah ta’ala menciptakan makhluk untuk beribadah kepada-Nya semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Barangsiapa yang taat kepada-Nya akan Allah balas dengan balasan yang sempurna. Sedangkan barangsiapa yang durhaka kepada-Nya niscaya Allah akan menyiksanya dengan siksaan yang sangat keras. Allah pun mengabarkan bahwa diri-Nya sama sekali tidak membutuhkan mereka. Bahkan mereka itulah yang senantiasa membutuhkan-Nya di setiap kondisi. Allah adalah pencipta dan pemberi rezeki bagi mereka.”
Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Makna asal dari ibadah adalah perendahan diri dan ketundukan. Berbagai tugas/beban syari’at yang diberikan kepada manusia (mukallaf) dinamai dengan ibadah; dikarenakan mereka harus melaksanakannya dengan penuh ketundukan kepada Allah ta’ala. Makna ayat tersebut (QS. Adz-Dzariyat : 56) adalah Allah ta’ala memberitakan bahwa tidaklah Dia menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.
Hendaknya kita melihat kembali tujuan hidup kita. Sehingga kita tidak keluar dari tujuan awal penciptaan. Setiap orang yang memiliki tujuan hidup ia tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu yang ia lalui tanpa bernilai ibadah. Apapun pekerjaan kita, kedudukan, dan jabatan yang kita miliki semestinya harus mendukung tujuan awal kehidupan kita.
Orang yang berakal pasti mengetahui tujuan ia diciptakan, tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa ada tujuan yang jelas. Sebagaimana kita berjalan dan safar pasti memiliki tujuan. Apalagi dengan kehidupan kita yang sangat berharga ini pasti memiliki tujuan. Dan tujuan yang paling mulia dari penciptaan manusia adalah beribadah kepada yang Maha Menciptakan. Oleh karena itu apapun yang kita lakukan dan tinggalkan harus bernilai ibadah.
Faidah dari Ayat :
- Tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah.
- Setiap kata ibadah dalam al-Quran maknanya adalah mengesakan (mentauhidkan).
- Setiap Nabi dan Rasul yang diutus menyeru kaumnya untuk mengesakan Allah dan memperingati dari bahayanya syirik.
- Ibadah menurut Syaikhul Islam, “Ibadah adalah istilah yang meliputi segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, berupa ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun yang tersembunyi.”
- Pelajaran pertama yang wajib dipelajari setiap muslim adalah Tauhid dan Syirik.
- Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah
- Jangan pernah bosan belajar tentang tauhid, karena pelajaran ini adalah semulia-mulianya mata pelajaran yang wajib kita kuasai.
Disusun dan ditulis oleh : Ust. Abu Rufaydah, Lc. MA